Para orang kaya dan selebriti India dilaporkan beramai-ramai pergi dari negara itu, yang saat ini dilanda tsunami corona. Tak tanggung-tanggung, mereka dilaporkan menyewa private jet mewah untuk pergi mengungsi dengan dalih lebih aman dari paparan Covid-19.
Dikutip CNBC International, menurut perusahaan penyewaan jet pribadi JetSetGo permintaan akan pemesanan jet naik 900% dalam beberapa pekan terakhir. Mayoritas “melarikan diri” ke Maladewa, yang menjanjikan fasilitas karantina di resor terpencil, atau Dubai, karena ingin sekaligus mengurusi bisnis.
Bukan hanya orang super kaya saja yang memesan layanan mewah ini. Orang kelas menengah pun ramai-ramai memesan jet pribadi untuk segera keluar.
“Mengatakan bahwa hanya orang kaya India yang meninggalkan India dengan jet pribadi adalah salah,” kata CEO JetSetGo Kanika Tekriwal.
“Dalam 10 hari terakhir, apa yang benar-benar kami lihat adalah siapa saja yang dapat mengumpulkan sumber daya dan sarana untuk mengumpulkan uang untuk jet pribadi. Atau, mengumpulkan uang hanya untuk keluar dari negara.”
JetSetGo belum menaikkan tarifnya sebagai tanggapan atas lonjakan permintaan. Tekriwal mengatakan itu akan menjadi peluang dan salah.
Perjalanan ke Maladewa untuk jet delapan tempat duduk sendiri dipatok dengan harga US$ 20.000 atau setara Rp 280 juta. Sementara ke Dubai dipatok US$ 31.000 atau setara Rp 443 juta.
Tekriwal mengatakan situasi sangat tidak terkendali di India saat ini. Sehingga, dalam beberapa kasus, harga penerbangan jet pribadi bisa lebih rendah dari biaya rawat inap rumah sakit jika terinfeksi corona.
Menurutnya biaya rawat inap sendiri sudah mencapai US$ 2.500 atau sekitar Rp 35 juta semalam. Bila uang ini digunakan hanya untuk rawat inap 14 hari, hal ini bisa menguras habis isi dompet seseorang.
Belum lagi bila sekeluarga yang masuk dalam perawatan. Dengan mengungsi, ke Dubai misalnya, masyarakat bisa melakukan kegiatan produktif.
Sementara itu, India pada Kamis (6/5/2021) mencatat 412.262 kasus baru. Ini merupakan rekor tertinggi pasca kenaikan kasus pertengahan April.
Secara keseluruhan India kini mencatat ada total 21,1 juta kasus corona di negeri itu. Angka kematian dalam 24 jam juga bertambah, sebanyak 3.980, membuat total kematian menjadi 230.168.